Dibalik Celana Pendek Bapak Kos (Bali)

ceritagayhomo.blogspot.com



Dibalik Celana Pendek Bapak Kos (Bali)

ceritagayhomo@gmail.com

Bali merupakan surga bagiku seorang gay tulen. Banyak tempat yang dihinggapi kaum penyuka sesama jenis, bahkan tidak sedikit warga lokal yang sudah berkeluarga masuk didalamnya. Hari minggu yang cerah, waktu yang tepat untukku mencari carteran pick-up untuk mengangkut barang=barang di kamar kos ku untuk pindah ke kos baru. Ini ketiga kali nya selama dibali aku pindah kos, aku memang orang yang tidak betah dengan kebosanan. Kali ini aku pindah kos di daerah by pass Ngurah Rai dekat KFC Jimbaran. 

Kudapatkan carteran pick-up yang sesuai dengan kebutuhanku, tadinya aku berharap dapat sopir pick up yang berbadan cukup gempal atau gendut sedikit, siapa tahu bisa digoda, tapi nyatanya aku hanya dapat sopir yang kurus. Tapi tujuanku adalah untuk pindah kos jadi kupikir tidak apa-apa. Meskipun kurus, sopir ini manis juga kupikir. Setelah selsesai memindahkan semua barang-barang ke dalam kamar kos ku yang baru, aku bermaksud hendak membayar sopir transport itu, tiba-tiba saja muncul niat sedikit nakal. Aku memanggilnya ke dalam kamar, dan aku letakkan uang di dalam celana dalamku, ya aku daritadi hanya memakai celana dalam. Aku meminta sopir tadi mengambil uang upahnya di dalam celanaku yang dimana kontolku sudah ngaceng berat karena daritadi aku memperhatikan tonjolan celana si sopir saat pindah-pindah barangku, dia cuma tersenyum dan berkata “ah jangan gitu mas, mas ada-ada saja”, aku menjawab “ga papa mas,setelah ambil langsung pulang ”, akhirnya terpaksa dia mengambil uang upahnya di dalam celana dalam ku, tangannya yang kasar menyentuh kontolku yang tegang. Pada saat yang bersamaan tangan si sopir masuk ke dalam celana dalamku, tiba-tiba aku melihat seseorang yang manis sekali, kebapak-bapakan berkumis tipis, berkulit hitam manis, bertubuh sedikit gemuk ala bapak-bapak dan kaget melihat aksi kami berdua. Seketika si sopir langsung beranjak pergi setelah mendapatkan upahnya, dan aku tersipu malu pada bapak itu, lalu aku bergegas menuju daun pintu dan tersenyum , dia pun tersenyum kepadaku dan aku segera menutup pintu. Aahhh, deg deg siapa orang itu kupikir, manis sekali, dan tonjolan di celana pendek sportnya itu tampak melambung dan besar.

Sore hari sekitar pukul 5.00 setelah semua barang-barang beres berada ditempatnya masing-masing, aku bermaksud untuk menemui ibu kos yang tempo hari menerimaku kos disini. Aku mengetok pintu rumah utama, dan alangkah kagetnya aku ternyata yang keluar adalah sesosok yang tadi terkejut melihat aksiku dengan si sopir, lalu dengan tersipu aku bertanya “Ibu kosnya ada ?” ia menjawab “oh ibunya klo jam segini masih di pasar mulai pagi, nanti malam jam 7 baru pulang, ada apa dek”. “oh begitu,gpp maaf bapak suaminya ?” aku bertanya lagi, “iya saya suaminya, ada apa dek” kembali dia menjawab dan bertanya kembali, aku menjawab “oh begitu, ini saya mau bayar uang kosnya kan baru pindah tadi,ke bapak bias?” “oh ya bisa, mau kuitansi?”dia menawarkan, “boleh pak” jawabku sambil tak hentinya menatap tonjolan di celana ketat pendek sportnya, celana pendek olahraga badminton. 

Bapak kos mempersilahkan aku duduk, aku duduk di sofa di ruang tamu. Bapak kos kembali dengan membawa kuitansi kosong, dia duduk dihadapanku, dan aku terkejut ,jelas sekali aku melihat dia mengatur kontolnya supaya keluar sedikit kearah lobang kanan celananya sehingga kalau dia duduk kepalanya akan menantang keluar. Aku pura-pura tidak melihat saat bapak kos melihat ke arahku, saat dia mulai menulis di kuitansi aku perhatikan lagi, benar jelas sekali itu kepala kontolnya jelas terlihat keluar sedikit dari lobang celananya di paha kanan. Aku heran, apa maksudnya bapak kos ini, apakah dia juga gay ? tapi kan dia sudah punya istri dan punya anak perempuan (aku melihat foto keluarga yang terpajang disana, sepertinya anaknya kuliah diluar kota). Berbagai macam dugaan berkecamuk dan dipau jantungu yang berdetak makin gak karuan karena pemandangan sangat indah di depanku, aku perhatikan kontolnya berkedut dan mulai mendesak celana sempitnya itu, ya benar dia ngaceng sambil menulis kuitansi itu. Aku berpikir tidak mau member kesan buruk karena ini adalah hari pertama aku, setelah selesai menulis kuitansi itu, dia berikan kepadaku dan bergegas aku keluar dan mengucapkan terima kasih. Tolol kupikir kenapa aku menyia-nyiakan kesempatan itu, tapi aku tidak berani karena tidak ada tanda-tanda kalo dia gay dan tertarik padaku.

Sejak saat itu, tiap aku keluar aku dan bapak kos sering saling menatap dan tersenyum dan aku tahu persis itu bukan tatapan pria normal, tapi aku masih takut untuk memulai. Terkadang dia suka sengaja menggaruk-garuk bagian vitalnya saat aku melihat dia. Entah benar-benar gatal atau hanya memancing aku, karena sering kali dia lakukan itu.

Sudah sebulan aku berada di kos baru ini, rencananya hari ini aku mau membayar kos. Aku pergi ke rumah utama tapi tidak ada siapapun kutemui disana, tidak ada bapak kos apalagi ibu kos yang jarang aku lihat. Akhirnya kuputuskan besok saja aku membayar. Waktu menunjukkan pukul 11 malam, aku berniat untuk pergi ke pantai kuta untuk mencari kepuasan birahi dengan orang-orang yang suka melakukan sex outdoor. Hampir 2x dalam sebulan aku rutin apel ke pantai kuta malam-malam hanya sekedar membuang birahi.

Sampai pada spot area dimana para gay berkumpul dan melakukan aktivitas sex, kali ini suasana lebih gelap dari biasanya, dan tidak terlalu ramai, belum ada yang melakukan sex atau orgy. Sampai pada waktunya ada yang mulai mendekatiku, badannya sedikit gemuk, dia menggunakan helm jadi tidak jelas tampan atau tidak, tapi kupikir cuek saja toh cuman butuh buang birahi, kupegang vitalnya dibalik celana pendeknya, ya dia hanya menggunakan celana pendek malam-malam begini,apa tidak dingin kupikir. Kuraba vitalnya, wow panjang tapi tidak terlalu lebar diameternya dibanding punyaku, panjangnya kuperkirakan sekitar 7 inchi. Belum sempat aku keluarkan kontolnya dia sudah bersimpuh di depanku dan mempeloroti celana trainingku, kontan kontolku yang ngaceng berat dengan tegak menampar bibirnya, tapi dia langsung mengulumnya penuh-penuh, seolah-olah sudah menahan napsu selama sebulan dia rakus sekali mengulum kontolku “ah dasar pelacur laki doyan kontol loe” aku mulai meracau, “kamu doyan kontol ya om” kupanggil dia om karena aku bisa perkirakan dia seumuran om-om dari perawakannya meski tidak jelas wajahnya terlihat. “dia hanya mengangguk, sambil terus mengulum kontolku. Tiba-tiba dia berdiri dan menungging “tolong sodomi anusku sudah gatal, aku suka kontolmu nak,knapa ga ngentot dari kemarin-kemarin” Aku sedikit bingung apa maksudnya kemarim-kemarin, tapi karena sudah bernapsu aku cuek saja. “kamu butuh kontol di anusmu sekarang ?” aku Tanya “iya cepetan, sudah lama gak disodomi kontol segede kamu nak, kamu masih muda tapi kontolnya kayak gajah, jadi siapa yang bakal nolak untuk disodomi ama kamu” aku langsung menancapkan kontolku di anus si om.
“aahhhh….enak sekali nak, tusuk yang dalam nak, keras sekali kontolmu nak”
“om…suka kontolku ya” sambil terus aku tusuk-tusuk anus si om dengan keras
“iya nak, banget…om suka disodomi” dia terbata menjawabnya karena pengaruh sodokan kontolku
“ini om kamu murahan, kukasih kontolku buat kamu, dasar om murahan,ga punya harga diri”
“iya nak , om memang murahan suka disodok dimana aja ama sapa aja asal punya kontol nak”
Di sekitar kami sudah ada 3 orang yang menonton kami sambil mengocok
“om…ada 3 orang lagi kuat gak ??”
“iya nak, tapi kamu pertama keluarin di dalam anus om dulu, setelah itu yang lain boleh deh, obral aja nak pantatnya om”
“ya om…kamu cuman  sebagai tempat pembuangan pejuh disini ya”
“iya nak…om suka disodomi dan dijadikan tempat pembuangan pejuh”
“aarrgghhh om aku mau keluar…aarrgghhh ” ccrroott ccrroottt
“aahhhh…anget sekali pejuh kamu didalam pantat om nak”
Setelah pejuhku keluar langsung aku cabut, dan aku cuci dengan air mineral yang kubawa.
Aku lihat 3 orang yang tadi menonton sudah mau ngecrot, tapi mereka ngecrotnya di dalam anus si om bergantian , lalu mereka pergi satu-persatu, akupun langsung pulang ke kos.

            Pukul 02:00 pagi, kosan sepi semua sedang tidur.
            Keesokan harinya aku bangun , jam menunjukkan pukul 10 pagi, aku bergegas mandi dan mencari sarapan diluar. Aku ingat kalau belum bayar kos,selsesai sarapan aku pualng ke kos dan aku lihat bapak kos tersenyum lebar padaku dan mengedipkan mata padaku. Terang saja aku kaget dan membalas senyumannya sedikit aneh. “Mau bayar kos ya nak?” Biasanya dia panggil aku dej, aku kaget dan teringat semalam om di pante memanggil aku dengan sebutan nak. Tapi kupikir lagi gak mungkin itu si bapak kos, bapak kos kan kerjanya pegawai negeri alias camat disuatu daerah masa punya kebiasaan rendah seperti om semalam. “Mari masuk saya buatkan kwitansi” dia mengejutkan lamunanku sejenak itu. “oh iya pak”. Aneh dia menutup pintu begitu aku masuk, tapi kupikir mungkin karena debu masuk, seperti biasa dia suka menggunakan celana sport yang ketat, kali ini berwarna putih, dan tonjolannya buat aku terangsang, gak tahan melihat tonjolannya. “Nak. Mau sodomi bapak lagi gak” Sontan aku terkejut “mak..mak..maksud bapak” aku terbata, “kan semalam di pantai kamu sodomi bapak, jago banget kamu, bapak gak sangka” . Terang saja aku terkejut dan bercampur rasa senang karena ternyata bapak kos yang manis dan tampan ini ternyata gay. Aku bingung mau menjawab apa dan hanya bisa mengangguk.

Bapak kos tidak main foreplay lagi dia langsung melucuti celanaku, dan menduduki kontolu, tanpa pelican dan tanpa kondom, tanpa ciuman karena posisinya dia duduk membelakangiku, sampe gak tahan aku ngecrot. “sekarang sudah sama-sama tahu, nanti lagi ya, sekarang bapak ada urusan, ini uangnya kamu simpan buat nambah sakumu” Bapak kos memberikan kan gratis untuk bulan ini.

            Sejak saat itu, aku dan bapak kos sering keluar bareng, dan beberapa kali ke pantai untuk mencari beberapa kongol lagi, karena bapak kos baru bisa ngecrot setelah disodomi banyak kontol. Akupun senang sampai sekitar 1 tahun melakukan hal bersama bapak kos yang aku yakin menjadi banyak idaman wanita dan gay itu rupawannya, manis, tampan tapi bottom. Hehehe….

ceritagayhomo@gmail.com


ceritagayhomo@gmail.com